Selasa, 17 Agustus 2010

17 AGUSTUS

20 tahun yang lalu saat mendekati tanggal 17 agustus, semua serasa sibuk sekali.... Anak-anak mulai sibuk mempersiapkan karnaval, para muda-mudi juga sibuk untuk acara pentas seni di malam harinya, sementara para bapak-bapak dan ibu-ibu sibuk dengan kerja bakti untuk acara tirakatan dan bersih desa.
Sungguh terasa sekali kemeriahanya, sungguh sekali terasa bahwa kita sangat bersyukur atas apa yang sudah kita peroleh dari para pahlawan, dari perjuangan mereka untuk kita...

Tapi sekarang semua kelihatan tenang-tenang saja, mungkin kesibukan 20 tahun yang lalu masih ada sebagian, tapi suasananya dan rasanya sungguh sangat berbeda...
Ekonomi, itu alasan utama kata beberapa orang. Sebagin lagi bilang 17an sudah tidak sesakral dulu, alasannya sekarang sudah tidak ada lagi rasa menghormati, jangankan menghormati orang lain, menghormati diri sendiri aja mungkin kita sudah tidak tahu caranya.
Ya...ya...ya...mungkin itu sangat bisa kita pahami, lihat aja sekarang:
Katanya kita merdeka tapi untuk dapat memenuhi kebutuhan aja susahnya minta ampun, cari uangnya susah...buangnya gampang sekali, apa karena kita makin bodo gak bisa atur uang kita, atau memang keadaan sekarang yang memang benar-benar susah sehingga kita merasa dibodohi keadaan, ataukah para pemimpin negeri ini juga bingung harus berbuat apa dengan keadan kita....

Tidak ada rasa saling menghormati sangat bisa kita lihat setiap hari di tv, hampir tiap hari kita selalu disuguhi para elite kita saling perang mulut untuk mempertahankan kebenaran masing-masing...katanya sih transparansi...tapi apa iya...kebenaran untuk umum atau untuk sebagian orang...hee.hee.hee.. (jawab aja sendiri)

Kemudian yang tidak kalah hebatnya...beberapa publik figur kita berani mempertontonkan adegan mesum yang ditonton hampir semua rakyat negeri ini...

Ya..mungkin itu yang diartikan sebagai kemerdekaan, tapi kata guru SMP saya dulu katanya kemerdekaan seseorang itu yang membatasi adalah kemerdekaan orang lain dan norma yang ada dimasyarakat dimana kita berada atau tinggal, mungkin guru saya salah ya....

Tapi apapun keadaan masyarakat kita saat ini, mari kita mulai dari diri kita sendiri untuk menjaga keharmonisan negeri ini, kebinekaan bangsa ini, dan menumbuhkan semangat saling menghormati dan menghargai, mari kita awali perubahan ini dari kita....MERDEKA...

Senin, 07 September 2009

aku dan harapan-ku..

Hampir dua dekade Prodi kita eksis di dunia pendidikan, selama itu pula banyak hal yang sudah dilahirkan dari Prodi Manajemen USD. Mulai dari Aceh sampai Merauke, mulai dari IPK 4.00 sampai yang belum lulus-lulus sampai 9 tahun. "Dinamika", itu yang sering kita sebut, kata orang bijak itu juga yang namanya keseimbangan ada baik ada juga buruk. Apapun kata orang, itu hanya tetap sebuah sebutan dari hal-hal yang menjadi pembiasaan kita dan keterbatasan kita sebagai manusia. Intinya....apapun kata orang tetaplah menjadi diri sendiri.

Tahun depan Prodi Manajemen akan melaksanakan Akreditasi, suatu parameter dari Pemerintah untuk melihat kasta dari sebuah Program Studi. Selama ini kasta tertinggi kita adalah B, sebuah predikat yang masuk kategori cukup. Semua tentu berharap Prodi kita dapat naik kasta menjadi A tapi banyak hal yang harus diselesaikan terlebih dahulu untuk mewujudkan harapan kita mulai dari infrastruktur sampai dengan para lulusan sepeti kita. Tapi kita tetap yakin pada kasta yang akan dipercayakan pada Prodi kita sebagai hal nyata dari keadaan kita. Sebagai Alumni kita hanya bisa berdoa dan akan siap membantu Prodi, kita juga percaya Prodi penuh dengan orang-orang yang ahli dalam hal itu.  

Tetaplah menjadi diri sendiri, tumbuh dan berkembang dalam segala cuaca dan kondisi karena semakin buruk cuaca dan keadannya akan semakin menunjukkan kehebatan kita.  

Kami menantikan para lulusan yang berani untuk menjadi leader perubahan bukan follower. 

Senin, 01 Juni 2009

HOT_SEPOT

Perubahan zaman selalu terjadi...
Mau mengikuti perubahan atau perubahan itu yang akan mengikuti kita? semua kembali ke rule dari setiap individu. Alangkah hebatnya bila kita yang diikuti oleh perubahan tapi sayang sampai detik ini baru sedikit orang yang mau menjadi pioner (katanya Pak A, jadi agen perubahan gitu).
Yah...perubahan itu telah memaksa kita (subyektif) untuk menjadi seperti mereka. Tapi mungkin itulah kita, selalu ingin menjadi yang pertama dalam sebuah tren.
Sekarang ini di kampus USD sudah di pasang hotspot (itu loh yang bisa buat internet gratisan), mungkin harapanya agar para mahasiswa tercinta bisa belajar banyak. Tapi apa iya... lihat aja kalau mau melongok adik-adik kita sekarang, sebagian besar(gak tahu angka pastinya) yang di aplot face book (sampul buku). Mungkin lagi itu bukan harapan sebetulnya dari pihak kampus (terbukti sampul buku baru bisa di aplot setelah jam 4 sore). Tapi sampai hari ini belum ada korelasi yang jelas dari adanya fasilitas internet dan kemapuan akademik. Mungkin juga sekarang yang masih menjadi sasaran adalah nilai humanis-nya sedang keunggulan akademik-nya ntar-tar aja.
Seberapa besar sebuah perubahan itu akan mempengaruhi individu dalam keseharian semua kembali ke setiap pelakunya sendiri. Harapanya berubahlah untuk menciptakan perubahan bukan berubah mengikuti perubahan., jadilah subyek bukan objek. MAJULAH PEMUDA INDONESIA

Senin, 01 Desember 2008

maximum output

Kadang kita berfikir, awal yang baik adalah awal dari keberhasilan. Tapi apa iya seperti itu... belum tentu. Lihat bagaimana Amrozi cs (tidak bermaksud diskriminasi) melangkah masuk dalam dunia terorisme internasional, apa mereka punya cita-cita menjadi teroris sejak awal? tentu tidak, apa mereka ketika sekolah dasar (SD) saat ditanya Bapak/Ibu gurunya kamu kalau besar mau jadi apa? ndak mungkin mereka akan jawab jadi teroris pak... Segala sesuatu itu terjadi karena proses, bukan begitu???

So seberapa buruknya sebuah input tidak akan menjamin sebuah output akan menjadi buruk begitu juga sebaliknya... dan untuk semua orang yang mengatakan dirinya pendidik, jangan pernah mengatakan anak-anak sekarang bodo, telmi, lambat dsb. Itu tugas anda sebagai produsen untuk menciptakan output yang istimewa dan mempunyai nilai jual yang tinggi. Jangan liat inputnya tapi perhatikan outputnya dan jadilah seorang pahlawan yang tidak pernah merasa menjadi seorang pahlawan. majulah pendidikan Indonesia.....

my dream

Blog ini sengaja dilahirkan untuk mencoba menyatukan serpihan-serpihan dari sekian banyak serpihan yang tercerai berai, ya....karna memang harus seperti itu. Hidup adalah perjalanan bagi kita semua, sejauh mana kita melangkah dapat ditentukan dari seberapa banyak bekal yang kita bawa. So perjalanan antara kita dan beberapa teman kita pasti akan berbeda. Disini anda bisa berbagi, berfikir, dan berencana bahkan bermimpi bersama tanpa ikatan ruang dan waktu....